Skip to content

BARET JINGGA

Baret Paskhas berwarna jingga, warna terbut mempunya latar belakang historis, yaitu ketika operasi penerjunan payung pertama oleh 13 personel Angkatan Udara Republik Indonesia pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 1947 di Sambi Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Mentari pagi pagi di ufuk timur yang berwarna jingga mengiringi prajurit  keluar dari pesawat udara untuk memulai baktinya kepada bangsa dan negara.

Nuansa jingga tersebut yang kemudian menjadi warna baret prajurit Paskhas. Warna jingga merupakan perpaduan dari warna merah dan kuning. Warna merah bermakna keberanian dan kerelaan berkorban, sedangkan warna kuning bermakna kejujuran dan keluhuran budi. Lis berwarna hitam mendasari baret jingga bermakna keteguhan hati. Warna jingga pada baret Paskhas bermakna bahwa para prajurit Paskhas mempunyai jiwa keberanian dan jiwa kerelaan dalam menjalani tugasnya.