Skip to content

Bentuk Makna dan Filosofi

Batalyon Komando 469 Paskhas memiliki nama satuan khas, yaitu “Pancawara” yang memiliki arti dan filosofi tersendiri. Secara simbolik, penamaan Pancawara diambil dari senjata Raden Adjuna, yakni panah yang memiliki ima mata runcing yang memiliki kekuatan, sendiri-sendiri.

TUNGGUL BATALYON KOMANDO 469 PASKHAS "PANCAWARA"

A. BENTUK

1. Bentuk: empat persegi panjang
2. Panjang: 58 cm
3. Lebar: 42 em
4. Inti Lambang: 20 em x 30 em
5. Rumbai: 7 cm
6. Tinggi tiang: 200 em
7. Garis tenga tiang: 4 em
8 Mahkota tiang: 25 x 15 cm, berwujud burung garuda berwarna kuning emas dengan sayap berkembang dan di bawahnya terletak bola emas dengan peta wilayah RI, melambangkan media bergerak/bertindak sebagai penegak kedaulatan Negara di Nusantara.
9. Tiang terbuat dari kayu jati yang melambangkan ketekunan dan keuletan dalam setiap melaksanakan tugas Negara.

10. Tali (cord) Tunggul 120 – 140 cm.
11. Bagian belakang TRunggul terdapat lukisan Duaja Wingi III Paskhas “HARDHA MARUTA” melambangkan bahwa Batalyon Komando 469 Paskhas “PANCAWARA” adalah satuan yang selalu senantiasa mendukung tugas Wingi III Paskhas.

B. Makna

1) Tunggul Pancawara bermakna bahwa Batalyon Komando 469 Paskhas selalu siap melaksanakan tugas yang dibebankan dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang datang dari berbagai media. Sehingga, mampu melumpuhkan ancaman itu dalam waktu yang singkat demi menjaga keamanan alutsista TNI Angkatan Udara dan demi tetap tegaknya kedaulatan serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Isi dan Arti Gambar

a) Panah Pancawara yang merupakan senjata/panah sakti milik Raden Arjuna menggambarkan bahwa Batalyon Komando 469 Paskhas mampu menghancurkan musuh-musuhnya dalam waktu yang relatif singkat dan senantiasa siap menghadapi tugas dalam situasi apapun dengan cepat dan tepat.
b) Angka 469. Angka 469. Menggambarkan Batalyon Komando 469 Paskhas. Angka 46 menandakan cikal bakal Pembentukan Pasukan Payung pertama di Indonesia oleh prajurit TNI AU, angka 9 menandakan Batalyon ke-9 di Korpaskhas.

3) Warna

a) Biru Tua. Melambangkan bahwa Prajurit TNI Angkatan Udara selalu setia kepada Negara dan sesuai dengan ciri khas matranya, yaitu menggunakan media udara sebagai wahana dalam melaksanakan tugas pokok.
b) Kuning Emas: Melambangkan Keperwiraan, Keagungan dan keluhuran didalam melaksanakan tugas pokok.
c) Merah: Melambangkan keberanian dan sifat ksatria setiap prajurit Paskhas dalam melaksanakan tugas.

C. Filosofi

         Panah “Pancawara” memiliki kekuatan lima unsur alam yaitu air, api, tanah, udara, serta sukma/jiwa yang terletak di tengah-tengah keempat unsur tersebut. Senjata Raden Arjuna ini mampu menghancurkan musuh-musuhnya dalam waktu relatif singkat.

         Dengan mengambil makna filosofi dari kekuatan panah “Pancawara” tersebut diharapkan Batalyon Komando 469 Paskhas selalu siap melaksanakan tugas yang dibebankan dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang datang dari berbagai media, sehingga mampu melumpuhkannya dalam waktu yang singkat demi menjaga keamanan alutsista TNI Angkatan Udara dan demi tetap tegaknya kedaulatan serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MOTTO SATUAN WILLING AND ABLE

WILLING: Bahwa prajurit Batalyon Komando 469 Paskhas “Pancawara’ memiliki keyakinan sikap dan hati untuk bertindak secara benar dan tepat didalam
setiap pelaksaan tugas.

ABLE: Bahwa prajurit Batalyon Komando 469 Paskhas “Pancawara” mampu dan dapat melaksanakan tugas secara tuntas.