Skip to content

Sejarah Yonko 469 Paskhas

            Cikal bakal lahirnya Batalyon Komando 469 Paskhas Medan tidak akan dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara (AU) pada 17 Oktober 1947. Pada hari bersejarah itu, dilakukan penerjunan pertama oleh 13 penerjun TNI AU di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

            Itulah yang melataberlakangi dibentuknya Pasukan Pertahanan Pangkalan dan pasukan penerjun payung Air Base Defense Troop (ABDT) pada tahun 1950 dan Resimen Tim Pertempuran (RTP) (Pasukan Gerak Tjepat) PGT pada tahun 1960. Resimen tersebut terdiri dari Batalyon PGT, yakni Batalyon A PGT dan Batalyon B PGT yang bermarkas di Bandung.

            Pada 15 Oktober 1962 dibentuklah Komado Pertahanan Pangkalan Udara (KOPPAU), di mana pada saat itu Panglima KOPPAU dirangkap oleh Men/Pangau dan sebagai wakil ditetapkan Komodor Udara A. Wiriadinata. Adapun Mako KOPPAU pada saat itu berada di Bandung, yang terdiri dari dua resimen, yaitu Resimen PPP di Jakarta dan Resimen PGT di Bandung dan menaungi lima (5) batalyon yang bermarkas di Jakarta, Banjarmasin, Makassar, Biak dan Palembang—yang belakangan pindah ke Medan).

            Kemudian, berdasarkan Kep. Men/Pangau No. 45 Tahun 1966 17 Mei 1966, KOPPAU disahkan menjadi Komando Pasukan Gerak Tjepat (KOPASGAT). KOPASGAT menaungi tiga (3) resimen.

            Pertama, Resimen I Pasgat Bandung, yang terdiri dari dua (2) batalyon, yaitu Batalyon A Pasgat yang bermarkas di Bogor dan Batalyon B Pasgat yang bermarkas di Bandung.

            Kedua, Resimen II Pasgat Jakarta, yang terdiri dari tiga (3) batalyon, yaitu, Batalyon A Pasgat Jakarta, Batalyon B Pasgat Jakarta dan Batalyon C Pasgat Medan.

            Ketiga, Resimen III Pasgat Surabaya, yang menaungi lima (5) batalyon, antara lain Batalyon A Pasgat Makassar, Batalyon B Pasgat Madiun, Batalyon C Pasgat Surabaya, Batalyon D Pasgat Biak dan Batalyon E Pasgat Yogyakarta.

Selanjutnya bedasarkan Keputusan KASAU No. 57 Tanggal 1 Juli 1970, “Resimen” diganti menjadi “Wing”. 

Batalyon Komando 461/Cakra Bhaskara-Jakarta

Batalyon Komando 463/Trisula-Madiun

Batalyon Komando 467/Hardha Dedali-Jakarta

Detasemen Matra 1/Naga Pasa-Jakarta

Detasemen Hanud 471/Kunta Wijayandanu-Jakarta

Detasemen Hanud 474/Kunta Wijayandanu-Jogjakarta

Kipan C 461/Paskhas Subang

Kipan C 467/Paskhas Bogor

Batalyon Komando 464/Nanggala-Malang
Batalyon Komando 466/Pasopati-Makassar
Batalyon Komando 468/Sarotama-Biak
Detasemen Matra 2/Naga Pasa-Malang
Detasemen Hanud 472/Kunta Wijayandanu-Makassar
Kipan C 466/Paskhas Makassar

Batalyon Komando 462/Pulanggeni-Pekanbaru
Batalyon Komando 465/Brajamusti-Pontianak
Batalyon Komando 469/Pancawara-Medan
Detasemen Hanud 473/Kunta Wijayandanu-Pontianak
Kipan C 469/Paskhas-Banda Aceh
Kipan B 469/Paskhas-Lhoksumawe

            Pada tanggal 14 Juli 1979 markas Batalyon C Tempur PGT dipindakan ke daerah Karang Sari, Kelurahan Sari Rejo, Polonia. Markas tersebut sekaligus ditetapkan menjadi Kesatrian Markas Kompi BS Pasgat Medan yang diresmikan oleh KSAU pada saat itu dijabat oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi. Kedudukannya berjarak kurang lebih 2 Km dari Bandara Polonia Medan dengan luas Kesatrian 12 hektare.

           Berdasarkan Keputusan Pangab Nomor: Kep/09/VII/1997 tanggal 7 Juli 1997 PUSPASKHASAU berubah menjadi KORPASKHASAU. Dengan perubahan tersebut maka pada tahun 1999 berdasarkan Skep KSAU No. Skep/73/III/1999, Flight Hanlan II Paskhas berubah menjadi Flight A Paskhas BS Medan di bawah pembinaan Wing I Paskhas Jakarta.

            Setelah kurang lebih 34 tahun Ksatrian F. L. Sihombing telah banyak mengalami perubahan yang sudah tentu ke arah yang lebih baik, dari segi material maupun personel.

            Berdasarkan Peratutan Kasau Nomor: Perkasau/53/VIII/2009 tentang Penyempurnaan Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. Sehingga Flight A Paskhas BS Medan berubah menjadi menjadi Kompi A BS Paskhas di bawah pembinaan Wing I Paskhas Jakarta.

            Kompi A BS Paskhas ini merupakan cikal bakal terbentuknya Batalyon Komando 469 Paskhas.

            Semangat Personel Flight A Paskhas BS Medan selalu terjaga dan rasa kebersamaan hubungan kekeluargaan yang selalu tercipta erat.  Semangat untuk mewarisi dan mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh para pendahulu serta keinginan untuk dapat menguasai sesuatu kemampuan yang dapat diandalkan sebagai pasukan terjun payung, yang merupakan kemampuan Matra Udara TNI Angkatan Udara.

            Bandar Udara Polonia yang pada saat itu merupakan Bandara Internasional tidak luput dari tanggung jawab pengamanan Flight A Paskhas BS Medan. Untuk itu satuan tetap bersiap diri dengan berlatih agar mampu melaksanakan pengamanan. Latihan tersebut dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan Lanud Medan dan PT. Angkasa Pura II Medan.

            Seiring dengan penyempurnaan organisasi TNI, maka untuk mendukung tugas pokok TNI dan tugas TNI Angkatan Udara serta tugas Kopaskhas yang semakin kompleks, berdasarkan peraturan Panglima Nomor 2 tahun 2013 tanggal 10 Januari 2013 dan Peraturan Kasau Nomor 6 tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013 organisasi Kopaskhas diadakan validasi, menjadi membawahi tiga Wing Paskhas. Satu, Pusdiklat Paskhas dan satu Satuan Bravo Paskhas. Dengan adanya validasi tersebut maka terbentuklah satu Wing Paskhas baru yang berkedudukan di Medan dengan salah satunya membawahi Batalyon Komando 469 Paskhas.

            Batalyon Komando 469 Paskhas merupakan satuan baru yang terbentuk setelah adanya validasi organisasi Kopaskhas yang dikukuhkan di Bandung pada tanggal 17 Oktober 2013 bertepatan dengan hari ulang tahun Korpaskhas ke-66. Batalyon Komando 469 Paskhas berkedudukan di Medan dengan markas menggunakan bangunan Markas Kompi A BS Paskhas Medan. Satuan ini memiliki dua Kompi G BS Paskhas yang berkedudukan di Lhoksuemawe dan Kompi Senapan C yang sebelumnya disebut Kompi H BS Paskhas yang berkedudukan di Banda Aceh.